Selasa, 10 September 2013

Apa itu Bore Up, Apa itu Stroke Up


Setiap mesin kendaraan didesain oleh pabrikan dengan kapasitas yag berbeda-beda, atau disebut juga Engine Displacement. Yang mana biasanya dinyatakan dalam satuan centimeter cubic (cc). Sebagai mana pada mesin Kawasaki KLX 150S mempunyai kapasitas mesin 144 cc, yang mana artinya adalah Silinder mesin KLX 150S mampu menampung campuran BBM sampai dengan kapasitas 144 cc.
Kapasitas Mesin (cc)
Pada dasarnya kapasitasn sebuah mesin motor ditentukan oleh dua hal :
1.BORE. Yaitu diameter piston yang dipakai.
2.STROKE. Yaitu Panjang lintasan piston saat bergerak naik turun didalam silinder block, Jarak TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Atau sering disebut Langkah Piston.


Dengan mengetahui Bore dan Stroke pada mesin, maka dapatlah dihitung kapasitas mesin dengan menggunakan rumus volume silinder. Dan untuk praktisnya bisa dipakai rumus sebagai berikut :  
0,785 x Bore x Bore x Stroke

Sebagai missal pada Kawasaki KLX 150S dispeknya tertulis Bore x Storke : 58,0 x 54,4 mm.
Cukup dengan kalkulator danrumus sederhana dapat diketahui berapa tepatnya kapasitas silinder pada mesin tersebut. Berarti : 0,785 x 58 x 58 x 54,4 = 143656,256. Nah selanjutnya angka ter sebut dibagi dengan 1000, Sehingga ketemulah nilai sebenarnya yaitu : 143,65 cc. Atau jika dibulatkan sama dengan 144cc.

Karena kapasitas mesin sangat ditentuka oleh Bore dan Storke, maka bila ingin menambah kapasitas berarti haris menambah salah satu atau bahkan keduanya. Bisa naik Bore, naik Stroke atau Bore dan Stroke sama dinaikan.


Bore Up
Bore up artinya mengganti ukuran piston dengan diameter yang lebih besah dari aslinya. Pabrikan motor juga menyediakan piston pengganti iro dengan ukuran yang lebih besar, biasanya disebut dengan istilah Piston Oversize (OS). Tapi biasanya hanya sedikit lebih besar dari standarnya missal naik 0,5mm (OS50), 1mm (OS100) atau bahkan sampai 3mm (OS300).

Selain itu piston bore up juga dapat memakai merek merek aftermarket yang tersedia di pasaran missal : TDR, Kawahara, Daytona, DG, Izumi, dll. Yang mana setiap produk-produk tersebut mempunyai ukuran yang berbeda-beda serta memiliki keunggulan masing-masing. Biasanya tiap produk punya kelebihan masing-masing, missal : bahan yang lebih berkualitas, lapisan teflon, bahan yang lebih ringan, atau bahkan desain yang berbeda. Selain produk aftermarket dapat juga mencomot piston milik motor lain yang dirasa mempunyai diameter yang lebih besar, dan yang perlu di perhatikan adalah ukuran pin piston ( Small End).

Stroke Up
Stroke Up artinya menaikan langkah piston. Dapat dilakukan dengan merubah posisi poron piston di kruk as (Big End) supaya jarak naik turun piston (TMA ke TMB) menjadi lebih jauh. TMBnya lebih turun, TMAnya lebih tinggi. Sekedar mengganti stang piston (Con Rod) dengan stang yang lebih panjang tidak akan merubah Stroke selama poros BigEng tidak berubah.
Adapun cara untuk Stroke Up:
1. Dengan menggeser Big End standar lebih dekat ke tepi daun kruk as (las geser manual).
2.  Dengan mengganti Big End stander dengan Pen Stroker aftermarket.

3.  Mengganti kruk as dengan motor lain yang lebih pajang langkahnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar