Setiap mesin kendaraan didesain oleh pabrikan dengan
kapasitas yag berbeda-beda, atau disebut juga Engine Displacement. Yang mana biasanya dinyatakan dalam satuan
centimeter cubic (cc). Sebagai mana pada mesin Kawasaki KLX 150S mempunyai
kapasitas mesin 144 cc, yang mana artinya adalah Silinder mesin KLX 150S mampu
menampung campuran BBM sampai dengan kapasitas 144 cc.
Kapasitas Mesin (cc)
Pada
dasarnya kapasitasn sebuah mesin motor ditentukan oleh dua hal :
1.BORE. Yaitu diameter piston yang dipakai.
2.STROKE. Yaitu Panjang lintasan piston saat bergerak naik turun didalam silinder block, Jarak TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Atau sering disebut Langkah Piston.
1.BORE. Yaitu diameter piston yang dipakai.
2.STROKE. Yaitu Panjang lintasan piston saat bergerak naik turun didalam silinder block, Jarak TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Atau sering disebut Langkah Piston.
Dengan
mengetahui Bore dan Stroke pada mesin, maka dapatlah dihitung kapasitas mesin
dengan menggunakan rumus volume silinder. Dan untuk praktisnya bisa dipakai rumus
sebagai berikut :
0,785
x Bore x Bore x Stroke
Sebagai missal pada Kawasaki KLX 150S
dispeknya tertulis Bore x Storke : 58,0 x 54,4 mm.
Cukup dengan kalkulator danrumus
sederhana dapat diketahui berapa tepatnya kapasitas silinder pada mesin tersebut.
Berarti : 0,785 x 58 x 58 x 54,4 = 143656,256. Nah selanjutnya angka ter sebut
dibagi dengan 1000, Sehingga ketemulah nilai sebenarnya yaitu : 143,65 cc. Atau
jika dibulatkan sama dengan 144cc.
Karena kapasitas mesin sangat ditentuka
oleh Bore dan Storke, maka bila ingin menambah kapasitas berarti haris menambah
salah satu atau bahkan keduanya. Bisa naik Bore, naik Stroke atau Bore dan
Stroke sama dinaikan.
Bore
Up
Bore up artinya mengganti ukuran piston
dengan diameter yang lebih besah dari aslinya. Pabrikan motor juga menyediakan
piston pengganti iro dengan ukuran yang lebih besar, biasanya disebut dengan
istilah Piston Oversize (OS). Tapi biasanya hanya sedikit lebih besar dari
standarnya missal naik 0,5mm (OS50), 1mm (OS100) atau bahkan sampai 3mm
(OS300).
Selain itu piston bore up juga dapat
memakai merek merek aftermarket yang tersedia di pasaran missal : TDR,
Kawahara, Daytona, DG, Izumi, dll. Yang mana setiap produk-produk tersebut
mempunyai ukuran yang berbeda-beda serta memiliki keunggulan masing-masing.
Biasanya tiap produk punya kelebihan masing-masing, missal : bahan yang lebih
berkualitas, lapisan teflon, bahan yang lebih ringan, atau bahkan desain yang
berbeda. Selain produk aftermarket dapat juga mencomot piston milik motor lain
yang dirasa mempunyai diameter yang lebih besar, dan yang perlu di perhatikan
adalah ukuran pin piston ( Small End).
Stroke
Up
Stroke Up artinya menaikan langkah
piston. Dapat dilakukan dengan merubah posisi poron piston di kruk as (Big End)
supaya jarak naik turun piston (TMA ke TMB) menjadi lebih jauh. TMBnya lebih
turun, TMAnya lebih tinggi. Sekedar mengganti stang piston (Con Rod) dengan
stang yang lebih panjang tidak akan merubah Stroke selama poros BigEng tidak
berubah.
Adapun cara untuk Stroke Up:
1. Dengan menggeser Big End standar
lebih dekat ke tepi daun kruk as (las geser manual).
2. Dengan mengganti Big End stander dengan Pen Stroker aftermarket.
2. Dengan mengganti Big End stander dengan Pen Stroker aftermarket.
3. Mengganti kruk as dengan motor lain yang lebih
pajang langkahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar